Jumat, 02 Maret 2018

Alasan Lepas Krim Dokter

Wajah mulus, kinclong, bersinar siapa sih yang tidak mau ? Mau lah ya pasti semuanya. Mau dong. Ayolah mau aja. Ya ? Ya ?. Maaf maksa hehhe. Tapi kalau wajah sehat, cerah pastinya mau banget. Inget ya teman-teman tercinta. Widih seneng kan kalian aku cinta...... plis lah kalian juga harus cinta balik ke aku HAHAHA. Oke lanjut. Inget. JANGAN TEROBSESI PUTIH. Cerah lebih baik. Jadi jangan sampai salah obsesi. Krim Dokter emang kinclong, tapi nih ya kalau kalian tidak mengikuti aturan dengan baik dan benar, maka akan menimbulkan beberapa permasalahan.



Tau lah ya mana yang paling kinclong ? Yup. Aku yang pakai baju orange itu. Ini tanpa bedak ya guys. Tapi sebenarnya ga seputih itu kok. Efek kamera dan pencahayaan.
 Alasan utama aku lepas krim dokter itu karena aku merasa memiliki skin tone yang berbeda dari sebelumnya. Aku memiliki kulit kuning. Ehm ralat dikit, kuning sawo mateng banget deh hehe. Jadi aku emang bukan tipe putih putih begitu. Tapi setelah memakai krim dokter, aku merasa kehilangan kekuninganku malah cenderung keputihan. [bukan penyakit keputihan ya!]
Selain itu muncul masalah masalah baru yang aku alami setelah memaki krim dokter. Jerawat. Padahal dulu saat memakai bedak bayi saja, aku jaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget jerawatan. Well a nya panjang karenaemang sejarang itu aku jerawatan. Tapi setelah pakai krim dokter aku tiap mau menstruasi selalu jerawatan. Dan susah banget ilangnya. Bekas merah lama hilang. Cepat hilang kalau kita perawatan ke klinik. Tapi ya gitu, awal-awal aku rajin nih perawatan. Tapi makin lama makin males konsul dan perawatan karena antri lama. Apalagi mahasiswa dengan segudang aktivitas di kamar kos ini [tampol ga nih ?] seperti aku, males banget buat keluar. Eh iya, kliniknya sekitar 30 menit dari kos. Jadi ya begitulah, bekas merah-merah banyak di wajah aku. Tapi untung sunblock milik dokternya DEWA banget. Menutup banget merah-merah dimuka. Aku tetep pede deh :))))
Alasan ketiga yaitu wajahku jadi lebih sensitif sama panas matahari. Kena panas jadi merah. Oh ya bukan hanya panas matahari,panasnya cabe ayam geprek juga bikin wajahku merah-merah kayak lagi pakek blush on sekilo. Risih lah yaaaa, apalagi kalau lagi ketawa, malu, terlalu senang, terlalu sedih wajahku pasti merah dengan sendirinya.
Terakhir yang paling membulatkan tekadku buat lepas krim dokter adalah kulit wajahku jadi mengelupas yang bikin annoying gitu. Kelihatan kalau dari dekat sih hahahaha. Jadi lucunya aku selalu tidak PD dengan kulit-kulit yang mengelupas di wajah aku, sampai selalu tanya ke temen tentang itu. Trus dia jawab nih "Iya mengelupas, tapi ngga kelihatan kok. Udah ngga usah dipikir, enggak ada yang merhatiin juga kok''. Wah wah salah jawab anak ini rupanya. Aku sebagai wanita sering tidak PD dengan bintik keciiiiil banget di wajah atau kulit mengelupas yang tidak kelihatan bukan karena pengen memuaskan pemandangan orang lain. Tapi lebih kepada kepuasan diri sendiri. Catet ya para lelaki, cewek kalian itu tampil cantik, dandan berjam jam bukan untuk kalian. Tapi untuk kebahagian diri mereka sendiri. Ditambah rasa puas dipuji kaum wanita lainnya. Eits jangangan salah, pujian kalian tidak berarti apa apa. Karena kalian tidak bakal sadar perubahan warna lipstick kami kaum wanita. HAHAHAHA catet tuh
Balik lagi ke topik. Sebenarnya kalau temen-temen mematuhi perintah dokter dengan rajin konsul, rajin perawatan, pemakaian krim teratur akan mengurangi potensi permasalahan permasalahan diatas. Oh ya, lingkungan kalian juga bukan yang sering keluar panas panasan. Karena emang kulit yang memakai krim dokter kebanyakan sensitif panas. Ya tau sendiri lah kenapa pada akhirnya aku memutuskan lepas krim dokter. Aku kuliah motoran yang mana masih sering terpapar sinar matahari. Kurang cocok aja kalau kalian dengan segudang aktivitas yang bersentuhan langsung dengan panas matahari memakai krim dokter. Beda halnya kalau kalian orang yang kerjaannya di ruangan, AC an pula terus tidak pernah mtoroan. maka hasilnya pasti kinclong cetar membahana tanpa merasakan efek merah merah di kulit. Asal tetep rajin konsul dan perawatan ya.
Itu foto lama saat bawah bibirku iritasi dan ada jerawat muncul karena males perawatan
Jadi itu dia alasan aku lepas krim dokter. Apa kalian merasakan hal yang sama ?. Setelah baca tulisan ini, niat lepas semakin kuat ya ? heheheehe atau malah ada yang tertarik mencoba krim dokter karena kerjaannya di ruangan ? Comment dibawah bisa lho buat sharing tentang pengalaman kalian. Thank you xoxoxo

0 komentar:

Posting Komentar

 
Bela Sofiana Lenterawati Blogger Template by Ipietoon Blogger Template